Abstraksi
Pada Februari 2022
terjadi inflasi sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar
107,29. Dari 90 kota IHK, 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 1,64 persen dengan IHK
sebesar 107,17 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen dengan
IHK sebesar 106,29. Sementara deflasi terdalam terjadi di Tanjung Pandan
sebesar 2,08 persen dengan IHK sebesar 109,20 dan deflasi terendah terjadi di
Palembang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 107,54; Palangka Raya sebesar
0,01 persen dengan IHK sebesar 108,50 dan Tarakan sebesar 0,01 persen dengan
IHK sebesar 108,41.
Inflasi terjadi
karena adanya kenaikan indeks harga tiga kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok
makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,43 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen; serta kelompok
perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,33
persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok
pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen; serta kelompok informasi,
komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Kemudian kelompok kesehatan;
kelompok transportasi; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok
pendidikan; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran serta kelompok
perawatan pribadi dan jasa lainnya tidak mengalami perubahan indeks harga.
Tingkat inflasi
tahun kalender Februari 2022 sebesar 1,29 persen dan tingkat inflasi tahun ke
tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) mencapai 2,76 persen.
Beberapa komoditas
yang mengalami kenaikan harga pada Februari 2022, antara lain: ikan
cakalang/sisik; ikan layang/benggol; ikan tuna; beras; bawang merah; sawi
hijau; tomat; ikan kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso; ikan katamba; serta
bawang putih. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain:
cabai rawit; telur ayam ras; bayam; ikan selar/tude; kangkung; wortel; terong;
jagung muda/putren; ikan bubara; serta daging ayam ras.