Pada April 2022 terjadi inflasi sebesar 1,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)
sebesar 109,52. Dari 90 kota IHK, 90 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di
Tanjung pandan sebesar 2,58 persen dengan IHK sebesar 113,46 dan inflasi terendah
terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 110,58.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga tujuh kelompok pengeluaran, yaitu
kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,01 persen; kelompok pakaian dan
alas kaki sebesar 0,45 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,13 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen; kelompok
transportasi sebesar 4,65 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04
persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,82 persen. Sedangkan
kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik,
dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,34 persen. Kemudian kelompok informasi,
komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan
makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks harga.
Tingkat inflasi tahun kalender April 2022 sebesar 3,40 persen dan tingkat inflasi tahun ke
tahun (April 2022 terhadap April 2021) mencapai 5,10 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2022, antara lain:
angkutan udara; minyak goreng; ikan kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso;
bayam; daun kelor; sawi hijau; kangkung; mobil; sabun mandi; serta hand body lotion.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada April 2022, antara lain: ikan
cakalang/sisik; ikan katamba; ikan layang/benggol; bahan bakar rumah tangga; ikan selar/
tude; cabai rawit; beras; bawang merah; bensin; serta ikan bubara