Abstraksi
Pada Maret 2022 terjadi
inflasi sebesar 0,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,31. Dari 90
kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi
di Merauke sebesar 1,86 persen dengan IHK sebesar 109,13 dan terendah terjadi di Kupang
sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 107,27. Sementara
deflasi terdalam terjadi di Tual sebesar 0,27 persen dengan IHK
sebesar 109,02 dan deflasi terendah terjadi di Kendari sebesar 0,07 persen dengan IHK
sebesar 108,63.
Inflasi terjadi karena
adanya kenaikan indeks harga lima kelompok pengeluaran, yaitu
kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,94 persen; kelompok transportasi sebesar 6,16 persen; kelompok
informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; serta elompok perawatan pribadi
dan jasa lainnya sebesar 0,64 persen. Sedangkan kelompok
pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok makanan,
minuman dan tembakau sebesar 0,19 persen; serta kelompok rekreasi, olahraga, dan
budaya sebesar 0,21 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah
tangga; kelompok kesehatan;
kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran
tidak mengalami perubahan indeks harga.
Tingkat inflasi tahun
kalender Maret 2022 sebesar 2,26 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022
terhadap Maret 2021) mencapai 4,77 persen.
Beberapa komoditas yang
mengalami kenaikan harga pada Maret 2022, antara lain:
angkutan udara; minyak goreng; cabai rawit; tempe; emas perhiasan; bawang
merah; telur ayam ras; beras; lampu tl/neon/pl/xl; serta
jagung muda/putren. Sementara komoditas yang mengalami penurunan
harga, antara lain: ikan cakalang/sisik; ikan layang/benggol; kangkung; daun kelor;
bayam; ikan selar/tude; mie kering instant; sawi hijau; wortel; serta ikan
kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso.