Tanggal Rilis | : | 2 Juni 2021 |
Ukuran File | : | 0.62 MB |
Abstraksi
Inflasi Kota Baubau bulan Mei tahun 2021 tercatat sebesar 1,03
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 105,28. Dari 90
Kota, 12 kota mengalami deflasi dan 78 kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi tercatat di Manokwari (Provinsi Papua Barat)
1,82 persen dengan IHK 109,47 dan inflasi terendah terjadi di
Tembilahan ( Provinsi Riau) 0,01 persen dengan IHK 106,82.
Sementara deflasi terdalam tercatat di Timika (Provinsi Papua)
-0,83 persen dengan IHK 107,24 dan deflasi terendah tercatat
di Palembang (Provinsi Sumatera Selatan) -0,02 persen dengan
IHK 105,50. • Inflasi yang terjadi di Kota Baubau disebabkan oleh naiknya
sembilan indeks harga kelompok pengeluaran yaitu kelompok
makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,16 persen;
kelompok pakaian dan alas kaki 0,52 persen; kelompok
perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,11
persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan
rutin rumah tangga 0,27 persen; kelompok kesehatan
0,08 persen; kelompok tranportasi 6,14 persen; kelompok
informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,09 persen;
kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,01 persen; serta
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,20 persen.
Sedangkan kelompok pendidikan serta kelompok penyedia
makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan
indeks harga atau relatif stabil. • Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan deflasi
adalah ikan selar/tude, bawang merah, beras, cabai rawit,
tomat, kangkung, biskuit, ikan tuna, cumi-cumi, serta telepon
seluler. • Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi
adalah angkutan udara, ikan kembung/gembung/banyar/
gembolo/aso-aso, ikan layang/benggol, ikan katamba,
angkutan sungai, danau dan penyeberangan, ikan bubara,
daun kelor, televisi berwarna, sepatu anak, serta besi beton.